*
Imam Abu Syamah berkata: Suatu hal yang baik ialah apa yang dibuat pada tiap-tiap tahun bersetuju dengan hari maulud Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam memberi sedekah, membuat kebajikan, maka hal itu selain berbuat baik bagi fakir miskin, juga mengingatkan kita untuk mengasihi junjungan kita Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam membesarkan beliau, dan syukur kepada Tuhan atas kurniaanNya, yang telah mengirim seorang Rasul yang dirasulkan untuk kebahagiaan seluruh makhluk. (I’anatut Tholibin, juzu’ III, halaman 364) – Imam Abu Syamah adalah seorang ulamak besar Mazhab Syafie dan merupakan guru kepada Imam An Nawawi.
Imam Jalaluddin al Suyuthi dalam bukunya ‘Husnul Maqshid fi Amalil Maulid’ memberikan penjelasan tentang sambutan Maulid Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam: Menurutku, bahawa hukum dasar kegiatan maulid yang berupa berkumpulnya orang-orang yang banyak, membaca beberapa ayat-ayat al Quran, menyampaikan khabar-khabar yang diriwayatkan tentang awal perjalanan hidup Nabi sallaLlahu ‘alaihi wasallam dan tanda-tanda kebesaran yang terjadi pada waktu kelahiran Baginda, kemudian dihidangkan makanan untuk mereka dan emreka pun makan bersama, lalu mereka pun berangkat pulang, tanpa ada tambahan kegiatan lain. Adalah termasuk bid’ah hasanah dan diberikan pahala bagi orang yang melakukannya. Imam para hafizh Abu Fadhl Ibnu Hajar telah menjelaskan dasar hukumnya sunnah.
Wallahu 'alam.
Sumber:
http://jomfaham.blogspot.com/2010/02/mengapa-menyambut-maulidur-rasul.html
https://www.facebook.com/syaroni.assamfury/posts/678019522248960
*
Entri: Hukum Sambutan Maulidur Rasul Republish from: http://lenggangkangkung-my.blogspot.com/2014/01/hukum-sambutan-maulidur-rasul.html
Imam Abu Syamah berkata: Suatu hal yang baik ialah apa yang dibuat pada tiap-tiap tahun bersetuju dengan hari maulud Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam memberi sedekah, membuat kebajikan, maka hal itu selain berbuat baik bagi fakir miskin, juga mengingatkan kita untuk mengasihi junjungan kita Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam membesarkan beliau, dan syukur kepada Tuhan atas kurniaanNya, yang telah mengirim seorang Rasul yang dirasulkan untuk kebahagiaan seluruh makhluk. (I’anatut Tholibin, juzu’ III, halaman 364) – Imam Abu Syamah adalah seorang ulamak besar Mazhab Syafie dan merupakan guru kepada Imam An Nawawi.
Imam Jalaluddin al Suyuthi dalam bukunya ‘Husnul Maqshid fi Amalil Maulid’ memberikan penjelasan tentang sambutan Maulid Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam: Menurutku, bahawa hukum dasar kegiatan maulid yang berupa berkumpulnya orang-orang yang banyak, membaca beberapa ayat-ayat al Quran, menyampaikan khabar-khabar yang diriwayatkan tentang awal perjalanan hidup Nabi sallaLlahu ‘alaihi wasallam dan tanda-tanda kebesaran yang terjadi pada waktu kelahiran Baginda, kemudian dihidangkan makanan untuk mereka dan emreka pun makan bersama, lalu mereka pun berangkat pulang, tanpa ada tambahan kegiatan lain. Adalah termasuk bid’ah hasanah dan diberikan pahala bagi orang yang melakukannya. Imam para hafizh Abu Fadhl Ibnu Hajar telah menjelaskan dasar hukumnya sunnah.
Wallahu 'alam.
Sumber:
http://jomfaham.blogspot.com/2010/02/mengapa-menyambut-maulidur-rasul.html
https://www.facebook.com/syaroni.assamfury/posts/678019522248960
*
Entri: Hukum Sambutan Maulidur Rasul Republish from: http://lenggangkangkung-my.blogspot.com/2014/01/hukum-sambutan-maulidur-rasul.html
Post a Comment